KABUPATEN BEKASI, LS - Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan pelayanan satu atap BOTRAM ( Berkolaborasi Terus Melayani) yang melibatkan sejumlah Dinas terkait guna melaksanakan bentuk pelayanan keadministrasian dalam satu tempat, pada Senin (29/7/2024) pagi.
Hadirnya program inovatif Botram (Berkolaborasi Terus Melayani) yang diinisiasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi tersebut di nilai sangat efektif dalam implementasinya.
Program yang diluncurkan sejak Maret 2023 ini digagas untuk mengikis anggapan Birokrasi Kepemerintahan di Kabupaten Bekasi, sangat berbelit-berbelit dan membutuhkan waktu yang lama serta banyak Pungli (Pungutan Liar-Red).
Stigma tersebut kerap muncul saat masyarakat melakukan kepengurusan administrasi kependudukan atau kepengurusan administrasi lainnya. Sehingga terlahirlah program tersebut.
Dalam penyampaiannya Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Carwinda menegaskan bahwa, Disdukcapil Kabupaten Bekasi tidak hanya melakukan pelayanan dalam kegiatan BOTRAM di Desa Mangun Jaya namun tetap melakukan pelayanan seperti biasanya di Kantor Kecamatan.
"Dinas Kependudukan Catatan Sipil juga tidak hanya datang di Desa pada hari ini tetapi kami juga ada layanan yang di Kantor Kecamatan, dan ingat semuanya enggak ada yang bayar, Jadi kalau ada orang lain di Kantor Kecamatan yang melayani meminta uang jasa..laporkan kepada kami!," tegasnya.
Ia juga menyampaikan informasi bahwa pada tanggal 3 Agustus 2024 akan hadir BOTRAM di Kecamatan Cibitung.
Minimnya Pemahaman KTP Digital Oleh Instansi Dan Masyarakat
Sementara Camat Tambun Selatan menyampaikan terkait KTP Digital yang dinilai selain kurang banyak dimengerti dan diterima manfaatnya oleh masyarakat serta marak terjadi penolakkan dari sejumlah Instansi terutama pihak Bank baik Swasta maupun Negeri manakala masuk berkas dalam proses keadministrasian atau registrasi di berbagai urusan.
"Mungkin masyarakat kita masih banyak yang awam juga, belum faham juga, tapi lagi-lagikan masyarakat kita pengennya yang nyata aja, pengen KTP yang ada di dompet aja," ungkap Sopian Hadi, saat diwawancarai Awak Media di lokasi.
"Tapi yang Digital juga jangan salahin masyarakatnya juga..Instansinya mau enggak menerima Digital itu, ketika masyarakat membawa Digital di tunjukin harusnya sudah ini, ini mah oh ini bukan asli dan itu jadi permasalahan juga," imbuhnya.
"Harapan saya semuanya pada ngerti, beberapa Instansi misalnya masyarakat saya bawa KTP Digital misalnya dia mau ke Bank..Banknya juga harus faham dan harus mengerti..misalnya mau transaksi motor..ya dia ngerti juga bawa KTP Digital...ini lho KTP sekarang, semua pihak harus menyadari dan mengerti karena kita sudah jamannya Digitalisasi, jangan sampai mereka di tolak juga kan kasihan juga..buat apa bikin Digital,'tegas Camat Tambun Selatan.
Ditanyakan apakah hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya sosialisasi KTP Digital terhadap Institusi dan masyarakat.
"Sebenarnya itu tugas Pemerintah Pusat dan Daerah, jangan sampe kita sudah buat Digital ini, ya kalau kita ada keperluan yang lain enggak diterima sama Instansi tersebut kan rugi juga kita, jadi kembali lagi ke KTP yang ada jenisnya..mana KTP aslinya, kan ditanyanya begitu,"tandasnya.
Disinggung maraknya penolakan Bank terkait nomor NIK yang di katakan pihak Bank tidak terdaftar di Dukcapil.
"Ya kalau KTP Digital saya pikirkan sudah Online, tinggal di cek saja nomor NIKnya..ini orang sudah punya KTP Digital belumkan ada di nomor NIKnya..udah yang penting di Bank juga punya alatnya, seharusnya seperti itu saling menerima, saling memahami karena memang jaman Digital. Saya punya KTP Digital nah Instansi tersebut juga memahami juga, emang ini ude di lakuin...jadi begitu di cek..wah iya udah..jangan saling tolak menolak,"pungkas Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi.
Hadir dalam kegiatan tersebut PJ Bupati Dani Ramdan, Kadisdukcapil beserta Tim, para Dinas dan institusi terkait, Camat Tambun Selatan beserta jajaran, Kades Mangun Jaya beserta perangkat, BPD Mangun Jaya beserta kru, Bimaspol, Babinsa serta tokoh dan masyarakat setempat.
(Iwan Joggie) LS