![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzNHlvYGsomMt4lE9lLrmvVzW3w8gsldvgwQ6OJM-zkk_Z3scdgwel12vGws4_hmAHbXwkJF8Unj_sQpAxwKrQhmAXaNZFWjoPiYTNb49DmaK7ti4pjWTjeR_VfSs114yZbV3KAr_tgcfjEzqkSFLPCNk0pNCgypDoYeNb0K4XY2L-cBDDqbV2mvJaoDM9/w618-h618-rw/WhatsApp%20Image%202023-12-01%20at%2013.26.53%20(1).jpeg)
JAKARTA, LS - Jaksa Agung ST
Burhanuddin memberikan ceramah kepada Siswa Pendidikan dan Pelatihan
Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXX (80) Gelombang II Tahun 2023,
yang membahas mengenai kecerdasan, integritas, dan moralitas seorang
Jaksa. Acara kuliah umum atau ceramah yang di Kamis 30 November 2023
bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik
Indonesia, Jakarta Selatan.
Ceramah Jaksa Agung pada Siswa
PPPJ Angkatan 80 Gelombang 2 Tahun 2023 turut dihadiri oleh Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Tony T. Spontana, Kepala Pusat
Penerangan Hukum Ketut Sumedana, Asisten Umum Jaksa Agung Herry Hermanus
Horo dan Asisten Khusus Jaksa Agung Sri Kuncoro.
Penegasan
pertama yang disampaikan oleh Jaksa Agung dalam membuka ceramahnya bahwa
tidak ada tempat untuk Jaksa yang tidak berintegritas dan tidak
bermoral di institusi Kejaksaan. “Saya tidak butuh Jaksa yang hanya
pintar dan tidak bermoral, saya juga tidak butuh Jaksa yang hanya cerdas
serta tidak berintegritas. Yang saya butuhkan adalah Jaksa yang cerdas,
berintegritas dan bermoral,” tegas Jaksa Agung mengawali ceramahnya.
Pada
kesempatan yang sama, Jaksa Agung menjabarkan prestasi yang selama ini
telah diraih oleh Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum menjadi yang
paling populer dan dipercaya masyarakat. Selain itu, penegakan hukum
dan pemberian keadilan terus diukir hingga mendapat pengakuan baik di
kancah nasional maupun internasional.
“Sewaktu awal saya dilantik
pada tahun 2019, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berada
di angka 50,6%. Sedikit demi sedikit, berkat kerja keras dan kerja
cerdas kita semua, indeks kepercayaan publik terus beranjak mengalami
peningkatan di setiap kesempatan survei,” ungkap Jaksa Agung.
Adapun
pada bulan Juni tahun 2023 ini, Kejaksaan berhasil menorehkan capaian
tertinggi sepanjang sejarah Kejaksaan berdiri dalam indeks kepercayaan
publik dengan skor 81,2% (delapan puluh satu koma dua persen).
“Untuk
itu, Saya mengajak anak-anakku para siswa PPPJ Angkatan 80 Gelombang II
mari Kedepan kita terus meningkatkan atau minimal mempertahankan
pencapaian ini, karena mempertahankan tentunya lebih sulit daripada
meraih,” imbuh Jaksa Agung.
Selanjutnya, Jaksa Agung menuturkan
bahwa Jaksa itu diibaratkan seperti sebuah bangun ruang segitiga, yang
terbentuk dari tiga titik sudut yakni titik sudut kecerdasan, titik
sudut integritas dan titik sudut moralitas. Dengan tidak memiliki satu
saja saja di antara tiga titik, maka tidak akan terbangun segitiga yang
sempurna.
Demikian juga seorang Jaksa, tambah Jaksa Agung, untuk
menjadi Jaksa yang selalu menjaga harkat, martabat dan marwah Kejaksaan,
maka harus selalu memupuk kecerdasan, integritas dan moralitas sebagai
satu kesatuan utuh dalam mengemban amanah sebagai seorang Jaksa.
Kemudian,
pada kesempatan ini Jaksa Agung mengingatkan kepada para siswa PPPJ
Angkatan 80 Gelombang II Tahun 2023, bahwa salah satu wujud penegasan
ketika bergabung ke institusi Kejaksaan mengartikan bahwa setiap Insan
Adhyaksa sudah menjadi anggota keluarga, sehingga harus saling menjaga
satu sama lain.
“Dengan saling menjaga dan merapatkan barisan,
maka kita akan mampu menangkal segala bentuk serangan pihak-pihak yang
berusaha melemahkan gencarnya penegakan hukum yang dilakukan oleh
Kejaksaan,” ujar Jaksa Agung.
Jaksa Agung juga berpesan kepada
para Siswa PPPJ Angkatan 80 Gelombang II Tahun 2023 agar dapat menyerap
ilmu baik kedisiplinan, perilaku, teori, maupun praktik hukum dengan
sebanyak-banyaknya,
“Setelah lulus dari masa diklat ini, saya
ingatkan jangan berhenti untuk belajar, karena tekun belajar adalah
salah satu sikap orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati adalah
orang yang selalu mengucap syukur dalam segala hal, dan orang yang
selalu mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang memiliki
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,” tutur Jaksa Agung.
Mengakhiri
ceramahnya, Jaksa Agung menekankan bahwa Kepintaran membuka banyak
pintu, tetapi karakter yang membuat kita bertahan. Dalam membangun
karakter, dibutuhkan adab dan etika. Banyak orang yang memiliki
kecerdasan tapi tidak memiliki adab dan etika, karena adab dan etika itu
tidak selalu diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Melalui PPPJ ini,
Jaksa Agung berharap moral value Insan Muda Adhyaksa dapat terbangun
demi Kejaksaan yang modern dan berintegritas.
“Saya sebagai orang
tua kalian berpesan agar kalian selalu menjaga martabat diri sebagai
jaksa dan menjaga marwah institusi Kejaksaan dengan adab dan ahlak yang
baik. Di atas ilmu ada adab, kepintaran harus mengikuti adab, tidak
pernah mendahuluinya, dan tidak pernah menghacurkannya,” pungkas Jaksa
Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar