KABUPATEN BEKASI, LS -
Disdukcapil Kabupaten Bekasi berinovasi dengan mengeluarkan Program
Jemput Bola dalam rangka memberikan pelayanan pada masyarakat secara
optimal dalam bentuk "Darling Disdukcapil" (Kendaraan Keliling Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil). Program yang di gulirkan kurang lebih pada TA 2020
tersebut bertujuan untuk dapat melayani masyarakat sampai tingkat
pedesaan dengan mempersiapkan3 (tiga) unit kendaraan mobil dan 7 (tujuh)
unit kendaraan bermotor untuk alat operasional kegiatan, (27/01/2023).
Namun
sangat disayangkan, untuk pelayanan warga saat ini hanya terlihat 3 (tiga) Unit
kendaraan mobil yang tersedia sementara 7 (tujuh) Unit kendaraan
motor sudah tidak terlihat lagi keberadaannya, seperti pepatah
mengatakan "Seolah Hilang Lenyap Bak Ditelan Bumi", sedangkan beberapa
nara sumber ada yang mengatakan "Hilang Tanpa Pesan"dan ada juga
menyebut"Hilang Tanpa Permisi"
Hal
tersebut diungkapkan Irwan Kunta, Staff Analisa Pelayanan Disdukcapil
Kabupaten Bekasi saat di jumpai Awak Media di kantornya pada (25/1/2023)
dengan mengatakan bahwa Kendaraan Keliling atau Darling Disdukcapil
yang seyogyanya dapat melayani masyarakat sampai ketingkat paling bawah
(Desa-Red), dengan jumlah 3 (Tiga) Unit Kendaraan Mobil dan 7 (tujuh)
Unit Kendaraan Motor, saat ini hanya ada sisa 3 (Tiga) Unit Kendaraan
Mobil sementara 7 (tujuh) Unit Kendaraan Motor yang biasa digunakan untuk operasional sudah tidak difungsikan dan sudah tidak ada lagi.
"Ada
7 (Tujuh) Unit Motor di jamannya Alisyahbana atau Hudaya saya agak lupa
pastinya tapi kemudian saat Pak Carwinda menjabat sebagai Plt, Tujuh
kendaraan motor itu "Hilang Tanpa Pesan", entah kemana saya juga kurang
faham dan kenapa progrm bagus ini dihentikan, saya juga kurang faham,"
ungkapnya.
Irwan juga sangat menyayangkan terkait kendaraan yang
seharusnya di manfaatkan untuk operasional namun di gunakan untuk
kepentingan pribadi.
"Hanya
ada di ketahui berdasarkan informasi bahwa kendaraan motor itu di
gunakan oleh orang yang bukan pada tupoksinya, jadi di gunakan
individu-individu begitu," kata Irwan Kunta.
Ia
juga merasa kecewa dengan di hentikannya Program Darling Motor
Dukcapil, dimana hal tersebut adalah hasil dari perjuangannya bersama
rekan yang lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat secara optimal dengan menyentuh pada akar rumput dan tepat
sasaran.
"Saya
sebenarnya kecewa juga, sebab program tersebut adalah hasil perjuangan
kita-kita yang berharap dapat memberikan pelayanan sampai akar rumput,
ya engga bedanya misalkan seperti para pejuang di Timor-timor yang
tiba-tiba di hentikan karena adanya kebijakan lain, tentu para
pejuangnya di lapangan merasa kecewa," terang Staff Analisa Dukcapil.
Disinggung
berapa kendaraan Mobil Maupun Motor yang idealnya untuk operasional
memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Kabupaten Bekasi
secara maksimal.
"Kendaraan
mobil keliling yang Stand by per Kecamatan, jadi sekitar 23 Unit mobil
dengan kru 3 (Tiga) orang/Unit kendaraan di tambah dengan 7 (Tujuh)
motor yang "Hilang Tanpa Prana"untuk operasional ke Desa-desa, nah itu
baru berhasil pelayanan, jadi tidak perlu lagi masyarakat berkunjung ke
Dinas arena mau ngapain ke Dinas, jauh-jauh datang kesini
(Disdukcapil-Red), kasihankan masyarakat," paparnya.
"Kalau
dulu saya ngomong sama orang Dewan, maunya Dewan ini per Dapil itu
punya mobil, nah dulu itu mereka mengupayakan mobil, nah dulu itu
kitanya yang tidak sanggup," tandas Irwan Kunta, Staff Analisa
Disdukcapil.
Yang Dilakukan Motor Itu Apa?
Sementara
Kepala Plt Kadisdukcapil Carwinda saat dikonfirmasi Awak Media terkait
mengenai keberadaan 7 (Tujuh) motor Darling Disdukcapol Kabupaten Bekasi
yang disinyalir "Lenyao Tanpa Prana" dikantornya mengatakan bahwa, "Membantu siapa, kan sudah membantu masyarakat. dan yang
dilakukan oleh motor itu apa,?" kata Carwinda seraya bertanya. Kamis
(26/1/2023).
Lanjutnya,"Kendaraan
itu sekarang ada di kita, jadi gini sekarang kendaraan itu sudah tidak
di gunakan lagi, dulu itukan yang saya denger itu..jadi itu bisa
melayani juga, sekarang Kecamatan itu namanya Unit Pelayanan Minduk,
kita semua pengen dan besok kita akan tutup rencananya sebab kita
sekarang kaitan adanya aspek digital, jadi sebab kita pengen sudah
memulaikan ada beberapa Kecamatan yang kita jadikan Pilot Project untuk
pelayanan, pelayanankan tidak bisa Off Line harus Online, kalau sampean
dateng misalkan situ, itu di Onlinekan dulu, tidak bisa berhubungan
dengan operator langsung melayani," tuturnya.
"Kita
semua pengen tahun depan semua Online, engga ada yang engga Online,
kalau seumpamanya masyarakat datang ke Kecamatan dia datang
langsung..itu ada petugas operator yang mengonlinekan itu, jadi Idealnya
nanti orang sambil tidur sudah bisa dapet KTP, dia menggunakan Online,
jadi engga ada hubungannya dengan 7 (Tujuh) Unit motor itu," pungkasnya.
Carwidapun
berdalih dengan menegaskan bahwa kendaraan tersebut sekarang di gunakan
oleh orang Disdukcapil , kendati telah disinggung tentanginformasi yang
di himpun oleh Awak Media mengenai adanya dugaan para Individu-individu yang justru
menggunakan kendaraan tersebut, dimana para pengguna kendaraan tersebut
adalah bukan yang memiliki kapasitas untuk itu.
(JLambretta/Sueb) LS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar